Sunday, June 14, 2009

tsunami yang personal

transformasi yang disuara
aku tak lagi kenal dia
bagaimana harus menelan
manis yang mendadak - memualkan
walau dia matang
keanak-anakannya terpampang, direntang
aku kira betul juga
akibat pengaruh rakan sebaya

jalan ceritanya tidak panjang
sekadar "habis manis sepah dibuang"
bermain kata itu wajib
tenang meluah laksana rahib
keaslian itu samar
pembohongan turut tercemar
aku pasti arah tidak wujud
ada, tapi tak sampai maksud

katanya dia serba baru
mengharapkan aku tertipu
selama mana kan bisa terbang
selama mana bisa membangkang
rasa seluruhnya kebas
menafi belas
hematnya dia gagah
seampuh sarung getah

aku tahu senyum itu bukan tulen
lenyap bersama terampil wajah yang dulu bolen
perubahan - katanya
peniruan - lebih nyata
sarat aktiviti
bersatu tapi tidak sehati
bayaran untuk diterima
golongan yang takkan jejak syurga

16 kali setelah bulan penuh
masih mengerah kudrat menyuci seluruh
mungkin sumpahan agaknya
mengingat yang menyeksa
kata mereka hulurkan maaf
demi melega gusar saraf
maaf takkan dianugerah
selagi janji dimungkir megah

melupa kan terus dicuba
aku tak mahu lagi mengenalinya
klise - seragam hijau, seragam putih
fi'il bukan orang tuanya memilih
biarlah dia mengimpi tubuh Sonny Markham
merenung mata Corbin Fisher's Dawson sampai pitam
mengulum Ken Ryker hingga lemas
Hepatitis dibawa sumpahan balas

No comments: