Tuesday, May 5, 2009

seri dinding

mengapa dia melukis hampa
deras mengalir titis-titis kesal di pipinya
ditelan pahit yang lama luput
ditenun sabar tak bersambut
kanvas diwarna rasa
terpalit corak mereka duka
dinding hatinya mampukah bertahan
dipaku berani menggantung pameran
jadi perhatian
mata sarat kritikan

mengapa dia melukis hampa
menenun sabar yang merapuh saat mengenangnya
walau kanvas dibiar putih
luka berkurun takkan pulih
sutera murni tiada erti
halus tenunan mengkaca mati
hidup ditadbir rancangan semata
kan bergelora hingga penghujungnya
dinding kan kembali sepi
mata memerhati menjauh lari

mengapa dia melukis hampa
tenunan tak membuah peka
kanvas suci telah ternoda
lari ulangan corak di sutera
takkan bisa ditafsir
luah rasa membazir
kasih sayang cinta semuanya
dikerah menutup cela
dinding, sutera kosong kan tetap berkata
dirinya indah seluas mata

No comments: