Friday, May 16, 2008

perah kewarasan

menagih ihsan pada warna
yang mana bisa hidupkan cerita
berkocak suka jiwa diduga
dihujan rasa selayak diharga

sempurna hanya pelengkap rasa
walau diragu kukuh wujudnya
andai disuai pada maya
mustahil umpama dongeng semata

puji dibingkis pada yang layak
walau sedaya menafi hak
ikhlas dihulur menjana sebak
timbul waras di kala retak

cairkan hati ku dengan kata
kacaukan jiwa ku dengan bijaksana
timbulkan berahi ku dengan rupa
takkan terbanding senyum yang sama

segala yang elok kan luput jua
rayakan hidup semampu kita
esok mungkin tepati janjinya
namun melawan ia tak daya

Friday, May 9, 2008

pusingan

biarpun pegun
alam berputar santun
kukuh langkah di bumi
tak pernah mengukur untung rugi
tiap menang kan kehilangan
tiap duka kan ada harapan
adil
walau peluang kecil

bebaskan dari belenggu
jangan menunggu waktu
ia tetap berjalan
sampai segala pengakhiran
ragum rumit dibuka kunci
peluang diberi sekali lagi
bukan membetul khilaf
bukan melurus saf
namun memula hari
dalam ruang ku sendiri

segalanya ada pusingan
segalanya ada balasan
baik, jahat ada akibat
yang dilaknat kekal dilaknat
yang berniat mungkin selamat
segala duga ubat jiwa
penguat rasa

tawanan

semerbak
aroma kelakiannya
menguasa deria bau
membangkit berahi ku
padan sungguh dengan dirinya
tegap penuh budi bahasa
walau raut wajahnya kasar
tampan mukanya laksana menampar
membangun dari balutan gebar
kekal dalam jiwa
kan sentiasa menggegar rasa

aku dalam tawanan
haruman
aku dalam genggaman
bauan
aku dalam mimpi
jangan hadir siang hari
aku dalam fantasi
tewas liuk wangian setanggi

bandingannya cuma bayu laut
alangkah bahagia andai keduanya menyapa lembut
menghilang kabut
menawan setiap sudut
meramu bumbu penyambut
saksi pakaian terlucut

semerbak
tetap ada walau tiada
melingkar dalam intipati udara
menggoda hidung
mendebar jantung
bayang wajahnya pasti singgah
takkan disanggah